Betulkah Kapolda NTT Dimutasi
Setelah Usik Pengusaha

Kupang, Kapolda NTT Brigjen
Pol Endang Sunjaya membenarkan anak buahnya memang melakukan operasi pekat
sebelum malam Natal. "Razia sebelum Natal memang dilakukan di tempat
usaha yang menjual bir. Razia ini terkait surat menyurat. Mereka ada izin Pemda
tapi departemen lainnya nyatakan izin sudah habis. Razia dilakukan di beberapa
tempat," jelas Endang.
Saat operasi itu, ada beberapa agen yang
ditindak dan beberapa yang diamankan. Rupanya, ada beberapa pihak yang tidak
senang. "Razia sudah berjalan dan sudah selesai, tidak ada masalah.
Kemudian ada pihak yang tidak suka melapor ke mana-mana lalu sampailah pada
Albert," jelasnya.
Meski membantah anak buahnya diancam anggota
DPR, Endang membenarkan kalau Albert telah melaporkan perbuatan tidak
menyenangkan itu ke Polda NTT. "Ya kalau laporan memang benar ada, Albert
yang melaporkan," jelas dia.
Menurut Endang, pengembalian barang sitaan
tersebut sebagai untuk memberikan efek pembelajaran kepada anggota DPR-RI itu
dan para pengusaha miras lainnya.
Namun, Kapolda tidak menjelaskan apa yang
dimaksudkan dengan "efek pembelajaran", karena bentuk pengembalian
barang sitaan tersebut menunjukan bahwa polisi tidak berdaya dalam menegakkan
hukum jika sudah berhadapan dengan penguasa.
Selama ini, dalam melaksanakan operasi
terhadap penyakit masyarakat (pekat), polisi hampir tidak pernah mengembalikan
barang yang telah disitanya, tetapi langsung memusnahkan untuk memberikan efek
jera kepada para penjual miras.