Selamat Datang Di Blog Anak Pantai Walakiri - Situs Berita Terpercaya dan Akurat - Walakiri - Nusa Tenggara Timur sandelNews: Cerita Rakyat Sabu

Monday, 21 December 2015

Cerita Rakyat Sabu

KAHI DEMA


Pakaian Adat Sabu

Kahi Dema adalah anak perempuan tunggal yang manja. Segala kehendaknya pasti dituruti oleh orang tuanya, Ama dan Ina Kahi Dema. 
Pada suatu pagi sesudah bangun dari tidurnya, Kahi Dema pun menangis tak henti-hentinya. Segala bujukan dan pertanyaan orang tuanya dijawab hanya dengan gelengan kepala. Kedua orang tua yang bingung itu menduga-duga keinginan anaknya, dan mencoba menghentikan tangisnya dengan menyembelih seekor kambing, kemudian babi, lalu kerbau, dan kuda. Tetapi semuanya tidak berhasil. Setelah dibujuk-bujuk ayahnya, Kahi Dema pun menyampaikan hasratnya yang terpendam, yaitu bahwa ia ingin dibuatkan sebuah perahu. 

Ama Kahi Dema segera membuatkan anaknya sebuah perahu. Perahu yang telah siap itu ditariknya ke laut, lalu berperahulah ayah dan anak mengarungi laut. Sesampainya di tengah laut Kahi Dema melihat dua buah batu sakti yang sedang berenang. Ditangkapnya batu-batu itu dan dinaikkannya ke perahu untuk dibawa ke rumah. Batu-batu itu disimpan di halaman rumah, atau Pa Daru Pangutu Ammu.’ 

Pada suatu hari Kahi Dema ingin bepergian ke Rai Liru atau langit, mencari hiburan. Ia berkemas-kemas, menyimpan berpuluh-puluh lembar kain sarung yang disebut Ei nga Highi ke dalam ‘Bola Bara’ lalu berangkat bersama kedua batu yang diambilnya dari laut. Kahi Dema berkata, dalam bahasa Sabu “Ki Wowadu umu ama ya au, Tobbo roi, Tobbo Liru Abe ya la Liru,” artinya, Kalau engkau adalah batu milik Bapakku Penguasa langit dan bumi, engkau akan membawaku ke langit. 

Maka sampailah Kahi Dema di Rai Liru. Ia berjalan sesuka hatinya di sebuah taman yang indah terpelihara, penuh pohon buahbuahan, sirih, pinang serta bunga-bungaan. Taman indah itu adalah milik seorang putra raja bernama Delo Jarru. 

Setelah Kahi Dema memetik buah-buahan yang disukainya, iapun bersembunyi di atas sebatang pohon, di tepi sumur tempat Delo Jarru menimba air untuk tanamannya. Delo Jarru yang melihat tanaman kesayangannya telah rusak, menjadi marah dan menggerutu, ”Akan kupenggal kepalanya kalau ku temui dia di sini.” Ia lalu menimba air sungai untuk menyiram tanamannya. Sedang ia menunduk Kahi Dema yang berada di atas pohon itu membuang ludah sirihnya, dan tepat mengenai kepala Delo Jarru. 

Namun, raja muda yang sedang kesal itu mengira burung-burung nakal yang sedang membuang kotoran di kepalanya. Kejadian itu diulangi dan kali ini ludah sirih jatuh tepat mengenai batang hidungnya. Delo Jarru lalu menengadah kearah dahan di atas kepalanya, dan dilihatnya seorang gadis rupawan sedang mengamatinya. Delo Jarru tertegun, dan merasa tertarik pada gadis itu. Segera ia ketahui bahwa gadis itulah yang telah merusak tanaman kesayangannya. 

Semua kemarahannya segera hilang. Mereka memadu cinta di kebun yang indah itu, dan Delo Jarru tidak pernah kembali ke rumahnya. Danga Manuare, istri Delo Jarru yang menanti di rumah menjadi gelisah dan curiga, lalu disuruhnya pelayannya Na Tudi Buki supaya menyusul Delo Jarru ke kebun, melihat apa yang terjadi. Delo Jarru berpesan kepada pelayan itu bahwa ia tidak kembali karena telah mencintai Kahi Dema, seorang gadis manis dari bumi. 

Istri Delo Jarru yang telah maklum akan hal suaminya, Ingin memberi ujian kepada Kahi Dema, yaitu bahwa Kahi Dema harus mengerjakan segumpal kapas menjadi 4 helai kain dan 4 lembar selimut dalam waktu sehari semalam. 

Dua kali ujian yang sama dapat dijalani Kahi Dema dengan berhasil. Melihat kemampuan Kahi Dema, Danga Manuare mengusulkan sebuah pertandingan dengan syarat yang lebih berat, yaitu dengan menghitung jumlah Bolla Ai dan Bolla Higgi milik masing-masing. Yang mempunyai lebih banyak akan berhak atas diri Delo Jarru. 

Dengan bantuan batu-batu sakti, Kahi Dema berhasil mengumpulkan lebih banyak Bolla Ai dan Bolla Higgi. Danga Manuare yang belum puas menerima kekalahannya menawarkan pertandingan terakhir yang disebut Poe dai Mela, yaitu bertanding mengeluarkan emas dari perut. Kahi Dema dengan bantuan dari batu sakti dapat mengeluarkan banyak emas murni dari perutnya, sedangkan Danga Manuare tidak dapat mengeluarkan emas selain Lai Ladu. 

Maka menanglah Kahi Dema, dan iapun berhak menjadi istri Delo Jarru. Kahi Dema adalah perlambang umat manusia yang hidup didunia ini, Kahi Dema menjalani kehidupan didunia ini sebagai suatu pengembaraan atau suatu pelayaran yang penuh tantangan dan pencobaan. 

Karena itu Kahi Dema rindu pergi dan diam di Rai Liru atau sorga. Tetapi untuk terus hidup menetap di Rai Liru, ia harus tabah menghadapi berbagai ujian yang cukup berat. Tapi pada akhirnya ia berhasil.

No comments:

Pengelolaan Pendidikan

Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional oleh Pemerintah, pemerintah provins...