Selamat Datang Di Blog Anak Pantai Walakiri - Situs Berita Terpercaya dan Akurat - Walakiri - Nusa Tenggara Timur sandelNews: Pembelajaran Berbasis Teori Belajar Kognitif

Monday, 16 May 2016

Pembelajaran Berbasis Teori Belajar Kognitif

Kegiatan Belajar 2
Pembelajaran Berbasis Teori Belajar Kognitif

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa masing – masing teori belajar mempunyai implikasi khusus terhadap pembelajaran. Teori belajar kognitif pada dasarnya memusatkan perhatian pada poses pikiran ( The internal process of the mind ) sebagai ontologi pokoknya.

A. Implikasi Pembelajaran Dari Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Secara khusus teori perkembangan kognitif piaget yang memusatkan kajian pada tahap dan proses perkembangan pikiran melahirkan pendekatan dan strategi pembelajaran yang berotoritas pada fasilitas pengembangan struktur kognitif.

1.    Sasaran dan Proses Pembentukan
Ada beberapa butir pandangan inti dari teori perkembangan kogitif piaget yang terkait pada sasaran dan proses pembentukan, sebagai berikut :

a.              Pengetahuan bukanlah merupakan duplikat dari objek dan bukan pula sebagai tampilan dari kesadaran bentuk yang ada dengan sendirinya dalam diri individu.
b.             Pengetahuan harus diperlakukan sebagai suatu proses bukanlah benda karena terbentuk melalui interaksi sinambung antara individu dengan lingkungan.
c.              Adanya tiga proses mental sinergis yakni assimilation, accomodation, dan equilibration.
d.             Proses pembelajaran harus memfasilitasi terjadinya integrasi data baru dengan struktur kognitif yang sudah ada yang mendorong terjadinya proses penyesuaian struktur kognitif dengan situasi baru.


2.             Pengalaman Belajar Yang Perlu Dibangun

          Bell Gredler menawarkan cara menarik implikasi pembelajaran dari teori belajar piaget tersebut adalah sebagai berikut :

a.              Anak harus diperlakukan sebagai individu yang memiliki pola yang secara kualitatif yang mengalami perkembangan.
b.             Proses pendidikan seyogyanya ditandai dengan penggunaan berbagai pendekatan, strategi, dan metode serta daya dukung lainnya yang memungkinkan peserta didik melakukan penelitian, bukan proses trasmisi verbal pengetahuan.
c.              Pembelajaran diorganisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan tumbuhnya pengalaman belajar peserta didik.
d.             Aplikasi teori piaget seyogyanya mencakup upaya untuk membuat peswerta didik memahami dunia secara alami, mendorong siswa untuk melakukan eksperimentasi dan menyikapi bahwa pengetahuan selalu harus diperlakukan sesuatu yang dibangun oleh peserta didik.

3.             Strategi Pembelajaran Yang Perlu Dirancang
          Menurut Piaget ( Bell-Gredler, 1986 ) tugas guru yang paling sukar dalam menerapkan prinsip pembelajaran adalah menempatkan diri pada spektrum proses mental peserta didik. Untuk membangun proses kognitif teori piaget, Bell-gredler ( 196;223-229 ) mengemukakan adanya tiga isu penting dalam pembelajaran.


B. Implikasi Pembelajaran Dari Teori historis – kultural vygotsky

Sementara itu teori historis – kultural vygotsky yang memperkenalkan aspek kultural kedalam poses kognitif dengan mengkreasi sistem simbol sebagai sarana berpikir melahirkan pembelajaran berotoritas perkembangan psyko-sosial peserta didik didalam konteks interaktif sosial – kultural.

1. Sasaran dan Proses Pembentukan
Berkenaan dengan sasaran dan proses pembentukan ada beberapa butir penting yang perlu kita catat sebagai berikut.
a. Simbol sebagai alat berpikir didasarkan pada pemikiran bahwa manusia menemukan alat yang telah mengantarkan kemajuan bagi umat manusia, proses tersebut merupakan fokus pembelajaran yang utama.
b.  Proses pembelajaran perlu memperhatikan faktor-faktor biologis seperti kematangan sebagai fariabel yang berpengaruh terhadap perhatian, ingatan dan proses seseorang.
c. Kebudayaan dapat memfasilitasi taraf berpikir anak yang bisa di capai pada jenis sistem simbol yang di pakai dalam budaya tersebut.
d.  Adapun hukum perkembangan genetik yang mengatakan bahwa semua fungsi yang kompleks di mulai sebagai interaksi sosial.
e. Menurut hukum genetik perkembangan, pertumbuhan dan perkembangan kognitif seseorang berlangsung dalam dua tataran yaitu lingkungan sosial dan suasana psikologis.
f. Dikonsepsikan juga adanya zona perkembangan proksimal yakni jarak antara perkembangan aktual dan perkembangan potensial seseorang.
g. Mediasi adalah simbol-simbol, seperti bahasa, lambang dan semiotika yang ada dalam lingkungan yang merupakan produk sosial kultural yang digunakan oleh individu untuk mengungkapkan kemampuannya.
2. Pengalaman Belajar Yang Perlu Dibangun
Menurut pandangan vygotskian, proses mental yang tinggi terbentuk melalui proses enkulturasi atau pembudayaan. Implikasi pembelajaran dari teori vygotsky menyangkut proses perubahan kualitatif di dalam proses berpikir yang berwawasan kultural.
Penerapan teori vygotsky dalam pembelajaran seogianya mencakup upaya untuk:
(1)   Membuat peserta didik memahami dunia dalam konteks sosial-kultural;
(2)   Mendorong peserta didik untuk melakukan perlibatan sosial-kultural;
(3)  Menyikapi bahwa pengetahuan, sikap, dan keterampilan merupakan sesuatu yang perlu dibangun oleh peserta didik dan lingkungannya.



3. Strategi Pembelajaran yang perlu Dirancang
Tugas guru yang paling sentral dalam menerapkan prinsip pembelajaran berbasis teori vygotsky adalah menempatkan diri pada spektrum proses sosial-              personal dan kultural peserta didik. Secara umum guru mempunyai berbagai peran penting sebagai berikut.

C. Implikasi Pembelajaran Dari Teori Metakognisi
Dilain pihak teori metakognisi yang menekankan pada penanganan proses berpikir bagaimana berpikir melahirkan pendekatan dan stategi pembelajaran yang berorientasi pada fasilitas peserta didik agar mampu berpikir bagaimana berpikir.
1.      Pengalaman Belajar Yang Perlu Dibangun
Pengalaman belajar yang perlu dibangun untuk menumbuhkan kemampuan berpikir adalah sebagai berikut :
a.       Anak harus diperlakukan sebagai individu yang memiliki kemampuan kualitatif berpikir bagaimana berpikir dalam pengertian peserta didik mempunyai kemampuan untuk menganalisis proses berpikirnya sendiri.
b.      Proses pendidikan seyogyanya ditandai dengan penggunaan berbagai pendekaan, strategi, dan metode serta daya dukung lainnya yang memungkinkan peserta didik mampu melakukan analisis terhadap cara berpikirnya.
c.       Pembelajaran diorganisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan tumbuhnya pengalaman belajar peserta didik untuk menyingkap atau merekonstruksi pikirannya secara sadar.
d.      Aplikasi teori metakognitif dalam pembelajaran.
e.       Kegiatan pembelajaran diarahkan pada fasilitasi peserta didik untuk mengonstruksi cara berpikirnya.

2.      Strategi Pembelajaran Yang Perlu Dirancang
Peran Guru dalam mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berpikir adalah sebagai berikut :

a.       Menciptakan dan mengorganisasikan pengalaman belajar.
b.      Memberikan contoh yang mampu merangsang peserta didik untuk belajar.
c.       Menggunakan pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana” dalam merangsang proses berpikir peserta didik.
d.      Karena berpikir metakognitif memerlukan interaksi guru dan peserta didik secara konseptual pada taraf berpikir tentang berpikir.
e.       Guru seyogyanya meningkatkan rangsangan fasilitatif untuk mengembangkan kemampuan kognitif tingkat tinggi.

D. Implikasi Pembelajaran Dari Teori Pengolahan Informasi

Sedangkan teori pengolahan informasi yang memusatkan perhatian pada cara yang berlangsung dalam pikiran dalam menyimpan informasi melahirkan pendekatan dan stategi pembelajaran yang menekan pada pengembangan kemampuan peserta didik dalam mengolah informasi melalui berbagai kegiatan seperti pemecahan masalah atau penelitian.

1.      Pengalaman Belajar Yang Perlu Di Bangun
Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran perlu memperhatikan hal hal sebagai berikut :
a.       Peserta didik diperlakukan sebagai individu yang memiliki persepsi yang secara kualitatif berbeda dengan kenyataan obyek pancainderanya.
b.      Proses pembelajaran seyogyanya ditandai dengan penggunaan berbagai pendekatan, strategi, dan metode yang memungkinkan peserta didik memperoleh persepsi yang utuh tentang segala seuatu yang dialaminya.
c.       Pembelajaran diorganisasikan demikian rupa sehingga memungkinkan tumbuhnya pengalaman belajar peserta didik untuk menyingkap atau merekontruksi pengalaman yang melahirkan persepsi yang utuh tentang sesuatu.

2.      Strategi Pembelajaran Yang Perlu Dirancang.
Model Pembelajaran tersebut mempunyai karakteristik pokok sebagai berikut :
a.       Menciptakan dan mengorganisasikan pengalaman belajar yang mampu memberikan stimulasi kognitif untuk mengolah informasi.
b.      Memberikan berbagai contoh yang mampu merangsang peserta didik untuk melakukan pengolahan informasi dalam rangka memahami persoalan.
c.       Memfasilitasi proses pengolahan informasi melalui pemberian rangsangan dan penguatan.
d.      Merangsang proses berpikir peserta didik dengan memberikan pertanyaan dan /atau masalah yang memerlukan jawaban pemikiran.
e.       Mengembangkan kegiatan yang berfariasi agar peserta didik memperoleh kesempatan untuk menggali informasi untuk mengembangkan sub sistem berpikirnya yang daat digunakan untuk memecahkan masalah.

E. Implikasi Pembelajaran Dari Teori Psykology Gestalt

Pada akhirnya, teori Psykology Gestalt yang memusatkan perhatian pada persepsi melahirkan pendekatan dan stategi pembelajaran yang menekan pada pengembangan insight atau tilikan peserta didik.


1.      Sasaran dan Proses Pembentukan
Dalam teori ini tercatat ada beberapa butir penting tentang sasaran dan proses pembentukannya.
a.       Bahwa tampilan perilaku lingkungan ( The way things appear to be ) berbeda dengan tampilan geografis lingkungan ( The world things are ).
b.      Penekanan pada hakikat dinamis dari persepsi dan peran dari proses penyingkapan terbimbing ( guided discovery ).
c.       Dibedakan antara belajar sekenannya ( senseless ) dengan belajar bermakna ( Meaningful Learning ).

2.      Pengalaman belajar yang perlu dibangun
Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran perlu memperhatikan hal hal sebagai berikut :
a.       Peserta didik diperlakukan sebagai individu yang memiliki persepsi yang secara kualitatif berbeda dengan kenyataan obyek pancainderanya.
b.      Proses pembelajaran seyogyanya ditandai dengan penggunaan berbagai pendekatan, strategi, dan metode yang memungkinkan peserta didik memperoleh persepsi yang utuh tentang segala seuatu yang dialaminya.
c.       Pembelajaran diorganisasikan demikian rupa sehingga memungkinkan tumbuhnya pengalaman belajar peserta didik untuk menyingkap atau merekontruksi pengalaman yang melahirkan persepsi yang utuh tentang sesuatu.


Semua teori itu secara proporsional yang sinergistik memberikan kontribusi terhadap pemikiran bagaimana seharusnya mengembangkan proses dan hasil belajar kognitif peserta didik.

Pengelolaan Pendidikan

Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional oleh Pemerintah, pemerintah provins...