Novel

CINTA TANPA LOKASI

***

Pagi ini aku memandang bentang alam yang terhampar jauh. Sabana yang sangat luas, tempat kesunyian berbisik pada rerumputan kering. Angin kecil menggoyang perlahan.

Senyum yang ketir itulah gambaran wajahku yang lusuh dan tak bergairah. ku tolehkan wajahku ke sekeliling mencari sosokmu. Ingin kuteriakkan namamu, tapi leher ini seperti tercekat. Aku terus memikirkanmu, seolah aku ditimpa sebuah kemendesakan yang lebih besar. Rinduku, Cintaku, dalam diammu. 

***

Kuterjaga dan membuyarkan mimpi indah bersamamu. Aku bergegas bangun dan berlari lari kecil menuju pantai, tempat favoritku untuk olahraga. wajah kusam tanpa semangat itulah gambaran jiwaku pagi ini. berlari menyusuri bibir pantai yang ditumbuhi cemara dan bakau. aku sesekali melayangkan pandang ke cemara yang mengeluarkan bunyi musik yang syahdu seakan mengisyaratkan bahwa sosokmu hadir. 

Aku mulai lelah, entah itu karena tak melihat sosokmu atau karena energiku terkuras berlari diatas pasir. akhirnya aku memilih duduk bersandar di bakau yang seolah olah sedang menari entah akan mengejekku atau memberi aku semangat. Aku tak tahu. 

Coretanku di atas pasir tak terasa melukiskan wajah seorang wanita bersama namanya. Namamu dan wajahmu ada dalam pikiranku.  

***

Pagi ini ku terjaga lebih awal dari biasanya, tepat pukul  04.45. tentu saja merupakan kerugian bagiku, karena aku telah mengurangi waktu bersamamu dalam mimpiku. Ku coba membalikkan badan dan meraih selimut untuk menghangatkan badanku sembari mencoba memejamkan kembali mata ini dan berharap bisa nyenyak. Tapi aku tak bisa lepas dari bayang - bayangmu sehingga aku kembali terjaga.

Kuraih sebuah bantal guling untuk kudekap berharap bisa mengurangi rasa ini tak mampu ku tepis bayang bayangmu.

Ku coba meraih handphone dan mencari kabar tentangmu di story whatsapp tapi aku tak menemukan update terbaru dari kabarmu. Bayangmu dan cintamu akan beradu dalam mimpiku.