Selamat Datang Di Blog Anak Pantai Walakiri - Situs Berita Terpercaya dan Akurat - Walakiri - Nusa Tenggara Timur sandelNews: Sambutan Kadis Pendidikan Dalam Konfrensi Kerja PGRI

Monday, 25 March 2019

Sambutan Kadis Pendidikan Dalam Konfrensi Kerja PGRI

Waingapu - Konfrensi kerja PGRI turut di hadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Timur Bapak Yusuf Waluwandja, SH. MSi. dalam sambutannya beliau mengatakan PGRI adalah organisasi perjuangan. Kalau organisasi ini sebagai organisasi perjuangan awalnya, tentunya tidak hanya berbicara untuk kepentingan guru itu secara person atau pribadi-pribadi. Oleh karena itu, organisasi ini dibentuk untuk memperjuangkan segala kepentingan umum, tidak hanya bergerak untuk memperjuangkan kepentingan guru itu saja tetapi organisasi ini adalah organisasi yang juga memperjuangkan kepentingan pembangunan dan tentunya sebagai organisasi profesi membantu menyukseskan agenda-agenda kepemerintahan, membantu pemerintah dalam berbagai upaya mencapai tujuan pembangunan secara khusus di kabupaten Sumba Timur.
Lebih lanjut Yusuf, dalam arahannya mengatakan bahwa berbicara tentang guru, secara khusus tentang guru di Sumba Timur, banyak hal yang perlu kita ketahui bersama, perlu kita perjuangkan secara bersama, apa yang menjadi hak dan kewajiban guru. Kendati tentunya lewat organisasi ini.
“Yang saya lihat selama ini PGRI belum sepenuhnya menjalankan agenda sesuai AD/ART. Tidak bermaksud untuk mengkritik, bahwa apa yang kita lihat selama ini, PGRI itu ada ketika ada masalah-masalah. Jadi insidentil. Nanti kalau ada guru yang bermasalah, ada guru yang lambat gaji dan seterusnya, ada PGRI.” katanya.
Sebenarnya PGRI harus punya agenda kerja yang rutin, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Dalam rapat kerja ini, benar-benar guru dapat melihat kelemahan-kelemahan organisasi ini untuk kita lebih semangat lagi. Kita rancang program kerja yang menuntun kita untuk berbuat sesuatu. Jangan tunggu ada masalah baru PGRI bergerak.
Menanggapi soal keberadaan PGRI sebagai sebuah organisasi profesi, Yusuf mengungkapkan bahwa PGRI punya kekuatan yang luar biasa. Namun mengurus PGRI atau mengurus guru tidaklah mudah, susah-susah gampang karena kita bukan mengurus orang setengah pintar tetapi kita urus orang pintar. Karena guru pintar makanya kita jadi pintar juga. Pak Wakil Bupati jadi Bupati karena guru, saya jadi Kadis karena guru. Ketika kita punya rancangan kerja yang betul-betul untuk kepentingan bersama, ada hasilnya, tentunya teman-teman semua akan menjalankannya dengan baik. Kuncinya ada pada kepengurusan yang harus pro aktif dan transparan. Pengurus harus menanamkan kepercayaan kepada anggotanya.
Tantangan guru saat ini adalah kompetensi dan kinerja. Rata-rata kompetensi kita ada di bawah standar, baik provinsi maupun kabupaten. Ke depan, tunjangan sertifikasi akan berdasarkan kinerja bukan lagi pemenuhan jam mengajar. Oleh karena itu, kita harus benar-benar meningkatkan kompetensi kita. Kinerja berbasis hasil. Bapak/ibu dihargai negara sebagai tenaga profesional. Dimanakah tanggung jawab bapak/ibu? Ini tantangan. Kehadiran organisasi harus memprogramkan peningkatan komptensi teman-temannya. Tidak hanya kalau haknya tidak dipenuhi, mulai protes. PGRI tidak hanya menuntut hak tetapi bagaimana mempengaruhi teman-teman untuk memenuhi kewajiban dengan baik supaya jangan dipandang jika organisasi ini tukang protes. Harus bejalan seimbang antara hak dan kewajiban. Tolong PGRI dari kecamatan sampai kabupaten untuk memberi teguran jika teman-temannya tidak menjalankan kewajiban. Jangan diam. ungkapnya


(Kontributor : Melky Rohi dan Cornelis Kadja )

Pengelolaan Pendidikan

Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional oleh Pemerintah, pemerintah provins...